Tim Dosen dari Fakultas Industri Kreatif, prodi S1 Desain Interior mengadakan acara pengabdian masyarakat ke kampus ITB Bandung, Rabu 11 Januari 2023. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan survey pengukuran ruang yang sebulan sebelumnya sudah dilakukan. Tim abdimas terdiri dari , Akhmadi, S.T., M.Ds. sebagai ketua tim dosen, dan anggota dosen adalah Athifa Sri Ismiranti, S.Ds., M.Arch. dan Reza Hambali Wilman Abdulhadi, S.T., M.A. Sedangkan untuk anggota mahasiswa terdiri dari Filsa Andiani Kurniawan, Meylinda Putri Pertiwi, Maulida Fajria Azhar.
Kegiatan abdimas diselenggarakan dengan skema dana mandiri dan dibuka pendaftarannya oleh Direktorat PPM (Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Telkom University pada semester kedua tahun 2022. Kegiatan abdimas ini bertujuan untuk memberikan solusi desain terhadap masalah efektivitas sirkulasi dan organisasi furnitur dan aktivitas di dalam apotek pendidikan farmasi ITB.
Pada kegiatan abdimas ini, tim melakukan metode observasi data lapangan seperti kondisi ruang konseling, penataan ruang tunggu, penataan area penerimaan obat, etalase obat, peracikan, hingga proses penyerahan obat dirasa masih membutuhkan penataan yang lebih efektif dan efisien. Secara keseluruhan ukuran ruang apotek adalah sekitar 52 meter persegi. Menurut wawancara kepada kepala apotek farmasi ITB, apt. Bhekti Pratiwi, M.Si., menyebutkan bahwa kegiatan pelayanan sering tidak rapi, banyak yang mengeluh capek dan penataan obat-obatan hanya sekedar ditaruh. “Beberapa furnitur seperti meja kerja saya dan staff kurang rapi dan tidak efektif, maksudnya kadang-kadang kalau harus melayani customer yang lagi ramai kita bisa bertabrakan atau saling mengganggu saat sedang duduk bekerja,” ungkapnya.
Selain itu, area yang dirasa cukup penting untuk direnovasi adalah area konseling, dimana area ini yang harusnya bersifat privat, malah serba terbuka dan terdengar oleh orang dari luarnya. Menurut Wakil Dekan SDM dan Keuangan SF ITB, Ibu Dr. apt. Lia Marlia menyampaikan bahwa apotek ini sejarahnya memang memindahkan dari ruang laboratorium praktik farmasi klinik, beberapa furnitur merupakan furnitur lama dari kebutuhan aktivitas yang ada di lab tersebut. Beliau berencana mendukung untuk diadakan renovasi ruangan yang cukup besar, karena untuk mewadahi aktivitas konseling dan pelayanan jual beli obat dibutuhkan perencanan desain yang baik. “Penataan dan alur sirkulasi yang baik dan efektif agar bisa membuat nyaman pengunjung dan pegawai apotek,” ungkapnya.
Ibu Lia juga memberikan apresiasi yang sangat baik terhadap niat dan kedatangan tim abdimas Telkom University. Beliau juga sangat senang dan menjamu tim untuk bisa menyampaikan hasil desainnya dengan nyaman di ruang kelas di belakang apotek. Komentar beliau turut mengarahkan konsep desain ruang apotek ITB yang berkonsep biophilic desain supaya bisa dibuat lebih cerah untuk membuat ruang apotek lebih ramah dan terkesan lebih sehat. “Saya juga merasa sangat terbantu dengan penjelasan organisasi ruang dan alur sirkulasi yang disampaikan oleh tim abdimas,” jelasnya.
Pada Rabu (11/01) siang tersebut tim juga secara resmi menyerahkan hasil kajian desain dan gambar teknisnya kepada Bu Lia. Meskipun hanya berkontribusi dalam rencana desain, tetapi diharapkan bisa menjadi salah satu solusi perancangan interior apotek yang dapat memenuhi standar desain yang baik, ramah, sehat, dan memberikan kenyamanan pada seluruh pengguna apotek. “ Kami dengan senang hati akan terus melanjutkan perancangan desain jika ada revisi selanjutnya, jangan sampai kami putus komunikasi sampai disini saja,” ujar Akhmadi, Ketua Tim Abdimas.
Hasil desain yang diberikan adalah konsep desain interior apotek yang bertema biophilic desain. Konsep ini memadukan nuansa ketenangan tanaman dan tumbuhan terhadap keramahan pengguna yang ingin mencari kesehatan, salah satunya melalui membeli obat di apotek. Dalam teorinya, biophilic desain memberikan sentujan tanaman kehijauan di dalam ruangan, dimana setiap mata manusia yang melihatnya diharapkan dapat memberikan rasa tenang, ramah dan betah supaya bisa lebih sehat dan bahagia. Teori desain ini dirasa cocok untuk diaplikasikan di dalam ruang apotek.
Recent Comments